Hidup Untuk Apa atau Untuk Apa Hidup?
Dua istilah diatas mungkin hampir sama, namun berbeda arti menurut saya. Saya menulis dengan versi saya sendiri. Saya akan membahas Hidup untuk apa terlebih dahulu.
Hidup untuk apa? Mungkin itu yang sedang saya pikirkan sekarang. Saya berfikir hidup itu untuk menerima, bersyukur, dan memberi. Menerima, ya kita menerima berkah dan hikmah dari Allah SWT. Kita selalu diberi kenikmatan oleh Allah, mungkin Anda tidak selalu sadar. Bahwa kita sehat atau sakit, banyak rezeki, tinggi ilmu dan lainnya, itu semua adalah dari Allah. Maka dari itu, kita harus selalu bersyukur kepadaNya atas semua yang telah diberikan kepada kita. Dengan bersyukur, maka Dia akan terus memberi kita suatu kenikmatan yang tiada henti. Lalu jika kita telah memiliki kelebihan harta, dan ilmu yang bermanfaat., maka bagikan atau berikan lah pertolongan kepada orang yang kurang mampu, karna dalam hartamu itu terdapat hak mereka. Dan Allah juga yang telah menitipkan harta itu untuk anda fitrahkan. Dan jika anda sudah memiliki ilmu yang cukup, maka berbagilah ilmu kepada orang lain. Karna dengan begitu ilmu yang anda punya tidak akan sia – sia. Dan ilmu adalah suatu amalan yang terus mengalir, bahkan sampai anda meninggal dunia.
Lalu, untuk apa hidup? Menurut saya, sebenarnya itu lebih seperti suatu pertanyaan yang dilontarkan oleh seseorang yang sedang berputus asa. Seperti sedang mengalami kondisi frustasi yang berlebihan. Seperti orang itu merasa hidupnya sudah tak berarti lagi, seperti sudah tak ada semangat hidup. Padahal hidup hanya sekali dan janganlah kau sia-siakan hanya untuk frustasi dan lainnya yang kurang penting. Hidup itu seperti roda yang berputar, kadang diatas kadang dibawah. Tak menentu. But, just enjoy it! Jika anda bersyukur, maka anda akan merasa hidup ini berarti dan tidak sia – sia. Gunakanlah waktu yang masih Anda punya sebaik mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar