Tingkat Kriminalitas di Ibu Kota
Jakarta
Di
setiap daerah bahkan di kota pasti terdapat berbagai macam kejahatan. Angka
kriminalitas selalu meningkat tiap tahunnya.
Seakan para pelaku tindakan kriminal itu sudah tidak takut dan tidak
perduli terhadap hukum yang berlaku. Di ibu kota Jakarta juga menunjukkan angka
kriminalitas yang tinggi. Kejahatan hampir tiap hari terjadi. Kejahatan yang
terjadi seperti pencopetan, perampokkan, pemerkosaan, pembunuhan, kejahatan
berkerah putih dan lain – lain.
Jakarta merupakan pusat Ibu Kota, tempat yang didalamnya
terdapat pusat pemerintahan, berbagai kegiatan dan pekerjaan. Namun disini juga
terdapat berbagai macam tingkat kejahatan, yang membuat para masyarakat merasa
terancam. Para pelaku kejahatan juga tidak segan lagi untuk mengancam para
korbannya dengan senjata tajam maupun senjata api. Ibu kota seperti sudah
kurang aman, walaupun polisi atau aparat lainnya sudah banyak yang bertindak,
namun para pelaku tetap saja melakukan aksi – aksi kejahataannya. Pembunuhan
dan dilanjutkan dengan mutilasi juga sedang marak – maraknya terjadi belakangan
ini.
Apakah
para pelaku tersebut sudah tidak mempunyai hati dan tidak takut akan hukum dan
juga dosa? Mungkin mereka sendiri yang bisa menjawabnya. Para pelaku melakukan
tindakan kriminal mungkin juga karna faktor balas dendam, sakit hati dan
lainnya. Lalu mengapa orang – orang tetap menetap di Jakarta walaupun mereka tahu
di Jakarta sudah mewabah tingkat kriminalnya? Banyak alasan mengapa mereka
tetap tinggal di Jakarta, mungkin karna faktor jabatan, pekerjaan, sekolah,
tempat untuk mencari rezeki. Ada yang menetap di Jakarta karna memilih, dan ada
juga yang menetap di Jakarta karna terpaksa. Tindak kejahatan bisa terjadi
dimana saja, di angkutan umum, lingkungan rumah, kantor, bank, bahkan di jalan
raya pun bisa terjadi.
Kepala
Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Putut Eko Bayuseno mengatakan kepada antara di Jakarta, Kamis (27/12/2012),
bahwa : "Jumlah total tindak kriminal yang terjadi pada tahun 2012 mengalami
penurunan 7,38 persen dibanding 2011 yang mencapai 57.779 kasus". Putut
menyebutkan peristiwa tindak pidana kejahatan pada 2012 terjadi satu kali kasus
setiap 10 menit 6 detik, yang menunjukkan terjadi perlambatan waktu selama 9
detik dibanding 2011 dengan fakta setiap 9 menit 57 detik terjadi tindak pidana
sekali. Untuk tahun 2013, Kriminolog
Adrianus E. Meliala, di Polda Metro Jaya, Kamis (14/2). Berpendapat bahwa :
"Saya berpendapat apa yang akan terjadi di 2013 ini tidak akan berbeda
jauh dari tahun 2012 dan seterusnya. Tidak ada perbedaan yang mencolok,
kalaupun ada paling hanya sedikit,". Menurut Adrianus, tindak kriminal
tahun ini didominasi kejahatan ekonomi dan kekerasan. Sementara kriminal
jalanan masih menjadi masalah yang harus segera diselesaikan.
Jadi
jika diperhatikan dari berbagai sudut pandang, tingkat kriminalitas di Jakarta
akan terus meningkat. Untuk itu, para aparat harus lebih waspada dan lebih
berjaga – jaga. Selain para aparat yang bertugas, sekiranya para masyarakat
juga harus mampu melindungi dirinya sendiri. Dan untuk di lingkungan tempat
tinggal, dapat diberlakukan siskamling untuk berjaga. Jadi terjalin kerja sama
antara aparat dan juga para masyarakat secara tidak langsung. Dan diharapkan
hal tersebut dapat mengurangi tindakan kriminalitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar