Minggu, 24 Maret 2013

Tulisan Bahasa Indonesia 2#


Tingkat Kriminalitas di Ibu Kota Jakarta

Di setiap daerah bahkan di kota pasti terdapat berbagai macam kejahatan. Angka kriminalitas selalu meningkat tiap tahunnya.  Seakan para pelaku tindakan kriminal itu sudah tidak takut dan tidak perduli terhadap hukum yang berlaku. Di ibu kota Jakarta juga menunjukkan angka kriminalitas yang tinggi. Kejahatan hampir tiap hari terjadi. Kejahatan yang terjadi seperti pencopetan, perampokkan, pemerkosaan, pembunuhan, kejahatan berkerah putih dan lain – lain.

            Jakarta merupakan pusat Ibu Kota, tempat yang didalamnya terdapat pusat pemerintahan, berbagai kegiatan dan pekerjaan. Namun disini juga terdapat berbagai macam tingkat kejahatan, yang membuat para masyarakat merasa terancam. Para pelaku kejahatan juga tidak segan lagi untuk mengancam para korbannya dengan senjata tajam maupun senjata api. Ibu kota seperti sudah kurang aman, walaupun polisi atau aparat lainnya sudah banyak yang bertindak, namun para pelaku tetap saja melakukan aksi – aksi kejahataannya. Pembunuhan dan dilanjutkan dengan mutilasi juga sedang marak – maraknya terjadi belakangan ini.

Apakah para pelaku tersebut sudah tidak mempunyai hati dan tidak takut akan hukum dan juga dosa? Mungkin mereka sendiri yang bisa menjawabnya. Para pelaku melakukan tindakan kriminal mungkin juga karna faktor balas dendam, sakit hati dan lainnya. Lalu mengapa orang – orang tetap menetap di Jakarta walaupun mereka tahu di Jakarta sudah mewabah tingkat kriminalnya? Banyak alasan mengapa mereka tetap tinggal di Jakarta, mungkin karna faktor jabatan, pekerjaan, sekolah, tempat untuk mencari rezeki. Ada yang menetap di Jakarta karna memilih, dan ada juga yang menetap di Jakarta karna terpaksa. Tindak kejahatan bisa terjadi dimana saja, di angkutan umum, lingkungan rumah, kantor, bank, bahkan di jalan raya pun bisa terjadi.

Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Putut Eko Bayuseno mengatakan  kepada antara di Jakarta, Kamis (27/12/2012), bahwa : "Jumlah total tindak kriminal yang terjadi pada tahun 2012 mengalami penurunan 7,38 persen dibanding 2011 yang mencapai 57.779 kasus". Putut menyebutkan peristiwa tindak pidana kejahatan pada 2012 terjadi satu kali kasus setiap 10 menit 6 detik, yang menunjukkan terjadi perlambatan waktu selama 9 detik dibanding 2011 dengan fakta setiap 9 menit 57 detik terjadi tindak pidana sekali. Untuk tahun 2013,  Kriminolog Adrianus E. Meliala, di Polda Metro Jaya, Kamis (14/2). Berpendapat bahwa : "Saya berpendapat apa yang akan terjadi di 2013 ini tidak akan berbeda jauh dari tahun 2012 dan seterusnya. Tidak ada perbedaan yang mencolok, kalaupun ada paling hanya sedikit,". Menurut Adrianus, tindak kriminal tahun ini didominasi kejahatan ekonomi dan kekerasan. Sementara kriminal jalanan masih menjadi masalah yang harus segera diselesaikan.

Jadi jika diperhatikan dari berbagai sudut pandang, tingkat kriminalitas di Jakarta akan terus meningkat. Untuk itu, para aparat harus lebih waspada dan lebih berjaga – jaga. Selain para aparat yang bertugas, sekiranya para masyarakat juga harus mampu melindungi dirinya sendiri. Dan untuk di lingkungan tempat tinggal, dapat diberlakukan siskamling untuk berjaga. Jadi terjalin kerja sama antara aparat dan juga para masyarakat secara tidak langsung. Dan diharapkan hal tersebut dapat mengurangi tindakan kriminalitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar