Kamis, 02 Mei 2013

Tulisan Bahasa Indonesia 2#


KEMACETAN DI JAKARTA

Tingkat kemacetan di Ibu Kota Jakarta makin meningkat. Dari pagi hari, hingga petang kemacetan terus melanda. Jumlah kendaraan begitu padat di jalan raya. Kendaraan pribadi juga makin bertambah dijalan raya. Pemerintah kiat mengurangi kemacetan, namun sampai sekarang kemacetan malah semakin parah. Kemacetan membuat para pemakai jalan raya menjadi pusing, emosi dan lainnya.
Kemacetan yang terjadi ini disebabkan karena ketidakseimbangan antara pertambahan jumlah kendaraan dan pertambahan jumlah jalan. Selama ini pertambahan jumlah kendaraan meningkat dengan pesat sementara pertambahan jalan bisa dikatakan tidak ada pertambahan yang signifikan. Selain itu, faktor yang turut berperan dalam kemacetan adalah banyak pengendara yang tidak disiplin dan tidak mematuhi peraturan berlalu lintas serta jumlah penduduk DKI Jakarta yang semakin banyak akibat urbanisasi.
Faktor lain yang mempengaruhi kemacetan adalah faktor mengukuran kesuksesan seseorang yang dilihat jika ia memiliki kendaraan pribadi, motor maupun mobil. Maka dari itu, masyarakat semakin bersifat konsumtif. Dan kendaraan tersebut juga dapat  dibeli secara kredit. Faktor lainnya adalah tingkat pembangunan yang tidak merata. Selama ini, Jakarta sebagai pusat kota terus melakukan pembangunan, sedangkan di kota lainnya pembangunan tidak dilakukan. Sehingga menyebabkan penduduk yang berasal dari luar Jakarta menjadi hijrah ke Jakarta. Karna di Jakarta menyediakan infrastruktir yang memadai. Namun hal tersebut yang menyebakan bertambahnya jumah penduduk di Jakarta. Hal ini juga yang menyebabkan tingkat kemacetan di Jakarta meningkat.
Masyarakat yang berasal dari luar Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi juga banyak yang bekerja dan kuliah di Jakarta. Dan dari orang-orang tersebut pasti ada juga yang menggunakan kendaraan pribadinya. Bisa dibayangkan jika dalam hari kerja, jumlah kendaraan yang berasal dari Jakarta dan luar Jakarta seberapa banyak memenuhi jalan raya. Bukan hanya hari kerja saja, namun sekarang weekend pun macet.
Pemerintah DKI Jakarta telah melakukan beberapa cara guna mengurangi kemacetan. Salah satunya dengan cara Three in One di jalur-jalur tertentu dan dengan membuat Busway. Namun dampak dari cara tersebut sangat kecil. Karena sampai saat ini tingkat kemacetan masih terjadi. Mungkin hal ini di sebabkan pembangunan jalur busway, namun tidak dibarengi dengan pelebaran jalan raya utama. Jadi jalan raya semakin sempit. Dan juga para pengendara justru menggunakan jalur busway.
Berikut ini, mungkin bisa menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan di Jakarta, antara lain:
1.      Jalur three in one diperluas wilayahnya dan tidak menggunakan batas waktu.
2.      Memperlebar badan jalan yang dilalui oleh busway.
3.      Membangun alat transportasi lainnya. seperti monorel atau subway.
4.      Meningkatkan tarif pajak untuk kendaraan pribadi.
5.      Membataskan usia kendaraan yang layak beroperasi.
6.      Mengadakan pemerataan pembangunan di setiap daerah.
7.      Memperbanyak dan terus mengingatkan masyarakat melalui spanduk, brosur, ataupun iklan tentang disiplin berlalu lintas. Baik di media Cetak ataupun media elektronik.
Tingkat kemacetan di Jakarta semakin parah. Untuk itu, kita sebagai warga Jakarta maupun di luar Jakarta, harus sama-sama sadar diri. Gunakan kendaraan umum yang tersedia untuk mengurangi kemacetan. Jangan melalui jalur yang dibangun untuk busway serta mentaati tata tertib lalu lintas. Dan pemerintah sebaiknya juga harus cepat merealisasikan pembangunan seperti monorel dan juga mengadakan pembangunan yang merata di setiap daerah, jangan di Jakarta saja. Karena di Jakarta sudah sangat padat dengan pembangunan dan juga penduduk. Bisa saja solusi-solusi diatas dapat memberikan dampak yang positif  bagi kemacetan Jakarta ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar